110 Min l Biografi l 7 Desember 2017
Director : Rizal Mantovani
Writers : Alim Sudio
Stars : Vino G Bastian, Velove
Vexia, Ray Sahetapy,….
Satu-satunya faktor pendorong
untuk gue menonton film ini hanyalah nama besar Chrisye.
Bercerita tentang alah satu maestro
musik Indonesia, Film Chrisye hadir sebagi pelepas rasa rindu penonton kepada
almarhum. Film yang diangkat dari sudut pandang sang istri ini menceritakan
sedikit kisah Chrisye sebelum bertemu, dan lebih banyak mengenai sang maestro
setelah berkeluarga. Berawal dari kesempatan manggung di Amerika hingga
akhirnyabekarya di tanah air sampai membuat hits yang akhirnya bisa kita dengar
hingga saat ini.
Dalam film
dijelaskan keresahanya sebagai kepala keluarga dan menjadi seorang musisi. Berawal
dari seorang musisi yang tidak percaya diri bernyanyi sendiri dan berjoget
hingga akhirnya memantapkan diri sebagai solois ternama. Begitu banyak sosok
kerendahan dan hal yang tak terduga diangkat dalam film ini, ketakutan seorang
Chrisye akan masa depan keluarganya sampai cuplikan sejarah bagaimana dia
merekam beberapa lagu dan persiapan konser akan dapat kita saksikan disini.
Karakter Chrisye (Vino Bastian) dan
ibu Damayanti (Velove Vexia) tidak memberikan kesan tersendiri dalam film ini,
ntah karena kurang mirip atau memang tidak ada “chemistry” sama sekali dengan tokoh aslinya. Melihat Velove Vexia
disini sepertinya cukup untuk dikatakan agak mirip, walupun tidak begitu
mengesankan. Tetapi untuk Vino, saya tidak melihat sama sekali sosok Chirsye
dalam film tersebut, hanya momentum cerita yang bisa mengingatkan bahwa orang itu adalah Chrisye. Walaupun dinilai
kurang “serupa” bagi dua karakter utama penulis merasa terpuaskan oleh peran
Jay Subiakto (Roby Tremonti) yang sering sekali mencuri perhatian penulis dan
gue yakin penonton lainpun seperti itu. Selain karakter Jay Subiakto dan Guruh
Soekarnoputra (Dwi Sasono) yang mencuri perhatian, karakter Addie MS
(Irsyadillah) nampaknya dapat menarik perhatian para kaum hawa, bukan karena
karakter yang pas melainkan berkat tampang yang rupawan dan penulis sangat
meragukan kemiripanya dengan orang aslinya (Addie Ms), sempat bertanya dalam
hati kenapa gak anaknya aja yah yang main antara Kevin atau Tristan biar mirip
aja sih….
Visual dan Audio yang ada sepertinya semakin membuktikan betapa kurangnya
kualitas yang ada. Banyak adegan dengan gambar agak memaksa ataupun kurang representatif
dengan setting seharusnya. Mestipun
ada beberapa yang bisa saya anggap sangat tepat gambaran setingnya tapi itu
hanya beberapa saja, karena sebagian besarnya tidak bisa disebut bagus. Suara
Chrisye asli menigisi part-part pada saat sang maestro bernyanyi menjadi suatu
hal yang sangat menganjal, ada perbedaan yang sangat kentara yang membuat
beberapa penonton kecewa. Bayangkan saja suara Vino yang agak cempreng dan
lebih dekat dengan Kasino diganti suara khas Chrisye dalam bernyanyi, bagi
penulis itu sangat mengganggu.
Sulit nampaknya
untuk kita puas dengan film ini apabila berharap menonton biopic dan mendaptkan hal yang menarik dari Chrisye. Beberapa part
akan membuat kita bertanya “kenapa harus begitu?”, “kenapa tidak begini?” karena
kekurangan yang ada dan membuat penonton kecewa. Tapi bagi Calon Sineasss kita bisa
mempelajari sesuatu dari film ini, dimulai dari pentingnya pemilihan karakter
yang tepat dan pengaruhnya bagi film, membangun cerita yang fokus (tidak ada fokus
cerita yang menonjol), serta bagaimana membangun film bertema realigi.
No comments:
Post a Comment