Saturday, December 23, 2017

Review Chrisye (2017), Film Biopic Tanpa Kesan

110 Min l Biografi l 7 Desember 2017

Director : Rizal Mantovani
Writers  : Alim Sudio
Stars     : Vino G Bastian, Velove Vexia, Ray Sahetapy,….
         
    Satu-satunya faktor pendorong untuk gue menonton film ini hanyalah nama besar Chrisye.



   Bercerita tentang alah satu maestro musik Indonesia, Film Chrisye hadir sebagi pelepas rasa rindu penonton kepada almarhum. Film yang diangkat dari sudut pandang sang istri ini menceritakan sedikit kisah Chrisye sebelum bertemu, dan lebih banyak mengenai sang maestro setelah berkeluarga. Berawal dari kesempatan manggung di Amerika hingga akhirnyabekarya di tanah air sampai membuat hits yang akhirnya bisa kita dengar hingga saat ini.


   Dalam film dijelaskan keresahanya sebagai kepala keluarga dan menjadi seorang musisi. Berawal dari seorang musisi yang tidak percaya diri bernyanyi sendiri dan berjoget hingga akhirnya memantapkan diri sebagai solois ternama. Begitu banyak sosok kerendahan dan hal yang tak terduga diangkat dalam film ini, ketakutan seorang Chrisye akan masa depan keluarganya sampai cuplikan sejarah bagaimana dia merekam beberapa lagu dan persiapan konser akan dapat kita saksikan disini.

   Karakter Chrisye (Vino Bastian) dan ibu Damayanti (Velove Vexia) tidak memberikan kesan tersendiri dalam film ini, ntah karena kurang mirip atau memang tidak ada “chemistry” sama sekali dengan tokoh aslinya. Melihat Velove Vexia disini sepertinya cukup untuk dikatakan agak mirip, walupun tidak begitu mengesankan. Tetapi untuk Vino, saya tidak melihat sama sekali sosok Chirsye dalam film tersebut, hanya momentum cerita yang bisa mengingatkan  bahwa orang itu adalah Chrisye. Walaupun dinilai kurang “serupa” bagi dua karakter utama penulis merasa terpuaskan oleh peran Jay Subiakto (Roby Tremonti) yang sering sekali mencuri perhatian penulis dan gue yakin penonton lainpun seperti itu. Selain karakter Jay Subiakto dan Guruh Soekarnoputra (Dwi Sasono) yang mencuri perhatian, karakter Addie MS (Irsyadillah) nampaknya dapat menarik perhatian para kaum hawa, bukan karena karakter yang pas melainkan berkat tampang yang rupawan dan penulis sangat meragukan kemiripanya dengan orang aslinya (Addie Ms), sempat bertanya dalam hati kenapa gak anaknya aja yah yang main antara Kevin atau Tristan biar mirip aja sih….


   
   Visual dan Audio yang ada sepertinya semakin membuktikan betapa kurangnya kualitas yang ada. Banyak adegan dengan gambar agak memaksa ataupun kurang representatif dengan setting seharusnya. Mestipun ada beberapa yang bisa saya anggap sangat tepat gambaran setingnya tapi itu hanya beberapa saja, karena sebagian besarnya tidak bisa disebut bagus. Suara Chrisye asli menigisi part-part pada saat sang maestro bernyanyi menjadi suatu hal yang sangat menganjal, ada perbedaan yang sangat kentara yang membuat beberapa penonton kecewa. Bayangkan saja suara Vino yang agak cempreng dan lebih dekat dengan Kasino diganti suara khas Chrisye dalam bernyanyi, bagi penulis itu sangat mengganggu.

  Sulit nampaknya untuk kita puas dengan film ini apabila berharap menonton biopic dan mendaptkan hal yang menarik dari Chrisye. Beberapa part akan membuat kita bertanya “kenapa harus begitu?”, “kenapa tidak begini?” karena kekurangan yang ada dan membuat penonton kecewa. Tapi bagi Calon Sineasss kita bisa mempelajari sesuatu dari film ini, dimulai dari pentingnya pemilihan karakter yang tepat dan pengaruhnya bagi film, membangun cerita yang fokus (tidak ada fokus cerita yang menonjol), serta bagaimana membangun film bertema realigi.


No comments:

Post a Comment

Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017), Variasi Karakter yang Berpadu Begitu Harmonis

115 Min l Drama, Crime l 1 Desember 2017 (USA) Director : Martin McDonagh Writers  : Martin McDonagh Stars      : Frances McDorm...